ratughibah – Kasus pemerkosaan yang melibatkan Priguna Anugrah Pratama (PAP), seorang dokter residen anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, telah memunculkan perhatian publik. Meski sudah ada proses hukum yang berjalan, pihak tersangka mengungkapkan bahwa sebelum kasus ini masuk ke jalur hukum, upaya perdamaian telah dilakukan antara keluarga tersangka dan korban.
Permintaan Maaf dan Perdamaian Lewat Perwakilan Keluarga
Kuasa hukum dari Priguna, Ferdy Rizky Adilya, menyatakan bahwa kliennya telah menyampaikan permintaan maaf kepada korban serta keluarganya. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui perwakilan keluarga. Berdasarkan penjelasan Ferdy, proses ini dilakukan dengan penuh rasa penyesalan dan bertujuan untuk menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. “Klien kami melalui perwakilan keluarga telah bertemu dan menyampaikan permintaan maaf kepada korban,” ungkap pengacara tersebut dalam keterangannya.
Ferdy juga menunjukkan bahwa pada 23 Maret 2025, terjadi proses perdamaian yang dituangkan dalam dokumen tertulis. Bukti ini menjadi salah satu dasar bahwa laporan yang sebelumnya disampaikan oleh keluarga korban telah dicabut. Meskipun demikian, pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan karena kasus tersebut merupakan tindak pidana yang memerlukan proses hukum lebih lanjut.
Proses Hukum Tetap Berlanjut, Terlepas dari Perdamaian
Meski sudah ada langkah perdamaian yang dilakukan di luar pengadilan, pihak berwenang tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses hukum terhadap Priguna. Ferdy menyampaikan bahwa kliennya siap untuk menghadapi segala konsekuensi hukum yang mungkin timbul. Proses hukum ini akan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, meskipun kedua belah pihak telah mencoba menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Selain konsekuensi hukum, Priguna juga harus menghadapi dampak serius dalam kehidupan pribadinya, terutama dalam rumah tangganya. Tak hanya berurusan dengan hukum, ia juga harus siap dengan akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya di lingkungan sosialnya.
Dampak Sosial dan Pribadi terhadap Tersangka
Tindak pidana yang dituduhkan kepada Priguna bukan hanya berdampak pada dirinya secara hukum, tetapi juga mengganggu kehidupan pribadinya. Proses peradilan yang sedang berjalan tentu akan menjadi ujian berat baginya. Apapun hasilnya, perbuatan tersebut telah memberikan dampak yang signifikan, baik terhadap korban maupun terhadap rumah tangganya. Pihak keluarga tersangka pun mengakui bahwa hal ini menjadi pelajaran berharga dalam hidup mereka.
Penegakan Hukum Terus Berlanjut
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya penegakan hukum dalam kasus-kasus kekerasan seksual, terutama yang melibatkan anak. Walaupun ada upaya damai, hukum tetap menjadi pengatur utama untuk memastikan keadilan bagi semua pihak. Proses hukum akan terus berjalan, dan pihak berwenang akan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil berdasarkan prinsip keadilan