ratughibah – Pada 11 September, girl grup NewJeans mengejutkan penggemar dengan mengadakan siaran langsung, di mana mereka menyampaikan tuntutan kepada HYBE. Tuntutan ini muncul setelah Min Hee Jin, mantan CEO ADOR, dipecat dari posisinya. Dalam pernyataan tersebut, NewJeans meminta agar HYBE segera mengambil langkah tegas terkait perubahan yang terjadi di label mereka.
Dalam pernyataan yang mereka sampaikan, NewJeans mengatakan, “Kami berharap pendapat kami diterima
dan Ketua Bang serta HYBE akan membuat keputusan bijak untuk mengembalikan ADOR seperti sediakala pada 25 September.”
Analisis dari beberapa jurnalis Korea mengungkapkan bahwa tuntutan ini bisa menjadi sinyal bahwa NewJeans mungkin akan memutuskan kontrak dengan HYBE jika permintaan mereka tidak dipenuhi. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang berapa besar denda yang harus mereka bayar jika benar-benar hengkang dari agensi.
Perhitungan Denda Pemutusan Kontrak
Sebuah artikel yang beredar luas, berjudul “Apakah NewJeans Akan Ikuti Jejak Min Hee Jin? Potensi Denda Ratusan Miliar Won,” menyebut bahwa denda yang harus dibayarkan NewJeans jika mereka meninggalkan ADOR bisa mencapai jumlah yang sangat besar, terutama karena pendapatan ADOR yang terus meningkat sejak 2023.
Tercatat bahwa pendapatan ADOR pada tahun 2022 hanya sekitar 18,6 miliar won (sekitar Rp214,4 miliar), namun pada tahun 2023, pendapatan tersebut melonjak menjadi 110,2 miliar won (sekitar Rp1,2 triliun). Pertumbuhan pesat ini akan memperbesar jumlah denda yang harus dibayar oleh NewJeans jika mereka memutuskan kontrak sebelum waktunya.
Menurut pengacara Seon Moon Jong, jika NewJeans memutuskan kontrak secara sepihak tanpa alasan yang dapat diterima oleh pihak label, denda yang dikenakan bisa mencapai 600 miliar won (sekitar Rp6,9 triliun). Hal ini disebabkan oleh pendapatan besar yang telah dihasilkan oleh ADOR sejak grup tersebut memulai debutnya.
Tanggapan HYBE Terhadap Tuntutan NewJeans
CEO baru HYBE, Lee Jae Sang, memberikan tanggapan terkait tuntutan yang diajukan oleh NewJeans. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa perusahaan akan menangani situasi ini dengan hati-hati dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar
yang selama ini dipegang oleh HYBE. “Kami membutuhkan waktu untuk menyikapi hal ini, namun kami akan tetap tenang dan berpegang pada prinsip. HYBE selalu menjunjung tinggi nilai transparansi, dan kami akan melanjutkan manajemen yang sesuai dengan standar tersebut,” ujar Lee Jae Sang.
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa HYBE berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan yang matang, tanpa terburu-buru mengambil keputusan yang dapat merugikan salah satu pihak.
Masa Depan NewJeans dan Keputusan HYBE
Publik kini menantikan apakah tuntutan NewJeans akan dipenuhi atau tidak oleh HYBE sebelum tenggat waktu 25 September. Jika tidak, spekulasi tentang pemutusan kontrak semakin besar, yang bisa membawa dampak signifikan bagi karier NewJeans dan posisi HYBE di industri musik.
Sementara banyak yang berharap situasi ini akan segera menemukan jalan tengah, keputusan HYBE
akan menentukan arah masa depan grup yang sedang naik daun ini. Bagaimanapun, langkah yang diambil kedua belah pihak
dalam beberapa minggu mendatang akan menjadi penentu utama hubungan antara NewJeans dan label mereka.