ratughibah – Peristiwa tragis longsor terjadi di kawasan tambang batu alam Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Longsor terjadi secara tiba-tiba saat para pekerja tengah melakukan aktivitas penambangan. Material longsoran berupa tanah dan bebatuan dalam jumlah besar langsung menimbun area tambang, termasuk alat berat dan truk pengangkut material tambang.
Berdasarkan laporan di lapangan, peristiwa ini menyebabkan puluhan pekerja tertimbun material longsor. Hingga sore hari, setidaknya 14 orang telah dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan lainnya masih dalam pencarian.
Proses Evakuasi dan Hambatan di Lapangan
Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, Basarnas, serta relawan setempat, langsung diterjunkan ke lokasi kejadian. Proses evakuasi korban dilakukan dengan penuh kewaspadaan, mengingat kondisi tanah yang labil dan risiko longsor susulan yang masih mengancam keselamatan tim penyelamat.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat, namun di beberapa titik, tim harus bekerja secara manual karena akses yang sulit dijangkau. Proses pencarian korban sempat dihentikan sementara saat malam hari karena keterbatasan pencahayaan dan ancaman longsor susulan.
Dugaan Penyebab Longsor
Dugaan awal menyebutkan bahwa longsor terjadi akibat metode penambangan yang tidak sesuai dengan standar keselamatan kerja. Selain itu, aktivitas penambangan yang dilakukan secara berlebihan pada area dengan struktur tanah yang rapuh memperburuk risiko terjadinya bencana.
Pihak terkait telah melakukan pemeriksaan terhadap pengelola tambang, termasuk dokumen perizinan, untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Aktivitas penambangan di kawasan tersebut dihentikan sementara untuk proses investigasi lebih lanjut.
Duka Mendalam dari Keluarga dan Masyarakat
Kabar duka ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga para korban yang kehilangan orang-orang tercinta mereka. Warga sekitar lokasi kejadian pun turut berduka dan berharap proses evakuasi berjalan lancar. Posko pengaduan dan bantuan telah didirikan untuk membantu keluarga korban dalam proses pencarian dan pemulangan jenazah.
Pemerintah daerah dan sejumlah organisasi kemanusiaan juga telah memberikan dukungan psikososial kepada keluarga korban yang terdampak bencana ini.
Upaya Pencegahan di Masa Depan
Sebagai langkah ke depan, pemerintah daerah bersama instansi terkait berjanji akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas tambang di seluruh wilayah. Evaluasi terhadap standar operasional prosedur penambangan akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Selain itu, edukasi dan pelatihan keselamatan kerja akan diperkuat, terutama di kawasan rawan longsor. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas pertambangan.