Latihan angkatan laut gabungan antara Rusia dan China bertajuk “Laut Bersama-2025” resmi dimulai di perairan dekat pelabuhan Vladivostok, Rusia, pada awal Agustus 2025. Latihan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. Dengan melibatkan sejumlah kapal perang canggih dari kedua negara yang menandai eratnya hubungan strategis mereka.
Empat kapal dari China ikut ambil bagian, termasuk dua kapal perusak berpeluru kendali Shaoxing dan Urumqi. Yang merupakan bagian dari armada modern Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA Navy). Mereka bergabung dengan beberapa kapal tempur milik Angkatan Laut Rusia dalam serangkaian manuver gabungan di perairan strategis tersebut.
Peningkatan Kerja Sama Militer Dua Kekuatan Dunia
Latihan ini bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh kedua negara. Namun, Laut Bersama-2025 hadir dengan skala lebih besar dan manuver yang lebih kompleks. Mencerminkan semakin eratnya hubungan militer antara Moskow dan Beijing. Kedua belah pihak menyatakan bahwa latihan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan koordinasi operasional, menjaga stabilitas kawasan. Serta memperdalam kemitraan strategis komprehensif yang telah lama terjalin.
Kementerian Pertahanan China sebelumnya menyampaikan bahwa latihan bersama tahun ini difokuskan pada “memperkuat respons bersama terhadap berbagai ancaman keamanan laut serta memperluas kemampuan operasional tempur di wilayah perairan terbuka.”
Fokus Latihan: Anti-Kapal Selam, Serangan Rudal, dan Komando Terpadu
Selama latihan tiga hari ini, beberapa skenario operasional akan dijalankan. Di antaranya adalah latihan anti-kapal selam, simulasi pertempuran laut jarak jauh, penembakan rudal terpandu, serta koordinasi sistem komando gabungan antara unit-unit China dan Rusia.
Latihan ini bertujuan bukan hanya meningkatkan kesiapan masing-masing pasukan, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia dan China mampu mengoperasikan sistem militer mereka secara bersama dan efisien, bahkan di medan pertempuran laut terbuka.
Patroli Bersama Usai Latihan
Salah satu hal yang menarik dari Laut Bersama-2025 adalah agenda patroli angkatan laut bersama yang akan dilakukan setelah latihan resmi selesai. Patroli ini akan dilaksanakan di “perairan Pasifik yang relevan”. Meskipun tidak disebutkan secara rinci lokasi pastinya.
Kegiatan ini menandai perluasan kerja sama militer kedua negara di luar sekadar latihan dan menunjukkan keseriusan mereka dalam memperkuat kehadiran strategis di wilayah Indo-Pasifik.
Pesan Geopolitik yang Menguat
Munculnya latihan Laut Bersama-2025 tidak lepas dari dinamika geopolitik global. Terutama meningkatnya ketegangan antara negara-negara Barat dan kedua negara peserta latihan. Di tengah konflik Ukraina dan tekanan terhadap Taiwan. Kolaborasi militer China dan Rusia dapat dilihat sebagai sinyal kuat terhadap blok Barat bahwa kemitraan strategis mereka bukan sekadar retorika diplomatik. Melainkan terwujud nyata dalam bentuk operasi militer bersama.
Reaksi Dunia Masih Dinanti
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari negara-negara tetangga atau blok NATO terkait latihan ini. Namun. Analis militer memperkirakan bahwa keberadaan armada China-Rusia yang aktif di kawasan Pasifik akan terus menjadi perhatian dunia. Terutama dalam konteks keamanan maritim dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
SEO Title: Latihan Laut Bersama 2025 Dimulai, China dan Rusia Perkuat Aliansi Maritim
Meta Description: Latihan Laut Bersama-2025 dimulai di dekat Vladivostok. Kapal perang China dan Rusia beroperasi bersama. Memperkuat kerja sama strategis dan patroli di Pasifik.