1. Peristiwa Pembunuhan Vina: Kasus dimulai dengan pembunuhan Vina, yang menggemparkan masyarakat. Pihak berwenang segera memulai penyelidikan untuk menemukan pelaku.
2. Identifikasi Pegi Perong sebagai Tersangka: Melalui serangkaian penyelidikan dan pengumpulan bukti, diidentifikasi sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan Vina. Bukti-bukti forensik dan saksi kunci turut membantu memperkuat dugaan terhadapnya.
3. Pengintaian dan Pemantauan: Setelah identifikasi Pegi Perong sebagai tersangka, pihak berwenang mulai melakukan pengintaian dan pemantauan terhadap keberadaannya. Ini meliputi penyamaran petugas di area-area yang sering dia kunjungi dan pengumpulan informasi dari masyarakat setempat.
4. Penyamaran dan Pemantauan Aktif: Tim investigasi secara aktif memantau pergerakan Pegi, menggunakan berbagai teknik dan sumber informasi untuk melacak keberadaannya. Ini mencakup penggunaan teknologi canggih dan kolaborasi dengan lembaga penegak hukum lainnya.
5. Operasi Penangkapan: Setelah memperoleh informasi yang cukup, pihak berwenang meluncurkan operasi penangkapan terhadap Pegi Perong di sebuah lokasi yang telah ditentukan. Operasi ini dilakukan dengan cepat dan diam-diam untuk menghindari kemungkinan pelarian atau insiden keamanan.
6. Penangkapan Tanpa Kekerasan: Pegi berhasil ditangkap tanpa insiden kekerasan yang signifikan. Dia diamankan oleh petugas dan dibawa ke kantor polisi setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
7. Pemeriksaan dan Identifikasi: Setelah ditangkap, Pegi Perong diperiksa secara menyeluruh oleh pihak berwenang untuk memastikan identitasnya dan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kasus pembunuhan Vina.
8. Pengumuman dan Reaksi Publik: Penangkapan Pegi diumumkan kepada media dan masyarakat umum. Reaksi dari masyarakat berkisar dari lega dan harapan akan keadilan hingga permintaan untuk proses hukum yang adil dan transparan.