ratughibah – Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak menghadiri secara langsung prosesi pemakaman Paus Fransiskus. Sebagai gantinya, ia mengutus sejumlah tokoh penting untuk mewakili Indonesia dalam upacara penghormatan terakhir bagi pemimpin umat Katolik dunia tersebut.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi. Ia menyatakan bahwa Prabowo telah menunjuk empat perwakilan resmi yang akan bertolak ke Vatikan. Mereka adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Menteri Pertahanan Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Langkah ini dianggap sebagai bentuk penghormatan tinggi dari Indonesia terhadap sosok Paus Fransiskus, yang semasa hidupnya dikenal luas sebagai pemimpin spiritual yang memperjuangkan nilai toleransi, perdamaian, dan solidaritas antarumat beragama.
Delegasi Lintas Latar Belakang
Keputusan untuk mengirim Jokowi sebagai perwakilan dianggap simbolis. Sebagai mantan kepala negara, kehadiran Jokowi menunjukkan kesinambungan hubungan diplomatik yang kuat antara Indonesia dan Vatikan.
Sementara itu, Natalius Pigai yang kini menjabat sebagai Menhan, turut menyita perhatian. Tokoh asal Papua yang dikenal vokal dalam isu-isu kemanusiaan ini dipercaya membawa pesan damai dan toleransi dari Indonesia. Kehadirannya di tengah pemimpin dunia juga mencerminkan keberagaman wajah Indonesia yang plural.
Thomas Djiwandono dari Kementerian Keuangan dan Ignasius Jonan yang dikenal luas di dunia internasional, juga menjadi bagian dari delegasi. Kombinasi ini memperlihatkan bahwa Prabowo memilih utusan dengan latar belakang berbeda, mewakili harmoni lintas sektor di Indonesia.
Paus Fransiskus: Sosok yang Dirindukan Dunia
Paus Fransiskus meninggalkan jejak besar dalam sejarah kepausan modern. Komitmennya terhadap isu kemiskinan, perubahan iklim, dan perdamaian lintas agama membuatnya dicintai tak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga oleh banyak kalangan di seluruh dunia. Kehadirannya dalam berbagai forum internasional selalu menyuarakan pesan kasih dan keadilan.
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus diperkirakan akan menjadi peristiwa besar yang dihadiri pemimpin-pemimpin dunia dari berbagai latar belakang. Indonesia, dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, menunjukkan kepeduliannya melalui kehadiran delegasi tingkat tinggi ini.
Simbol Diplomasi Toleransi
Kehadiran Indonesia dalam acara ini bukan hanya bentuk duka cita, tapi juga pesan diplomasi kuat: bahwa Indonesia tetap menjunjung tinggi nilai toleransi dan hubungan lintas agama. Melalui pengiriman tokoh-tokoh lintas sektor, Indonesia ingin memperlihatkan pada dunia bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan dalam menjaga perdamaian global.
Langkah ini juga menjadi awal yang kuat bagi Prabowo dalam membangun diplomasi luar negeri yang lebih terbuka, inklusif, dan berkelas dunia.