Ada kabar terbaru yang menyebutkan bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana untuk mengundurkan diri dari pencalonannya dalam pemilihan presiden 2024 dalam waktu dekat. Langkah ini diperkirakan akan terjadi secepat akhir pekan ini, dengan hari Minggu menjadi waktu yang paling mungkin untuk pengumuman resmi. Meskipun ada kabar mengenai rencana pengunduran dirinya, Biden dilaporkan tidak akan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai penggantinya.
Laporan ini didasarkan pada informasi yang diperoleh dari beberapa sumber internal, yang menyebutkan bahwa Biden telah menyetujui untuk menarik pencalonannya. Keputusan ini tampaknya didorong oleh berbagai faktor, termasuk tekanan
dari dalam partai dan penurunan popularitasnya setelah penampilan debat yang dianggap kurang memuaskan. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat, termasuk Rep. Jim Himes dari Connecticut, telah secara terbuka meminta Biden untuk mundur dari kampanye pemilihan ulangnya. Mereka berpendapat bahwa Biden mungkin tidak lagi menjadi kandidat terkuat untuk menghadapi mantan Presiden Donald Trump dalam pemilihan mendatang.
Jim Himes, bersama dengan beberapa anggota parlemen Demokrat lainnya, menyatakan
bahwa meskipun pencapaian Biden selama masa jabatannya sangat dihargai, mereka khawatir bahwa melanjutkan kampanye bisa merusak warisannya dan mengancam peluang
Partai Demokrat untuk mempertahankan kekuasaan di Gedung Putih. Mereka menekankan pentingnya memilih kandidat yang lebih kuat dan lebih mampu menghadapi tantangan dari lawan politik.
Di sisi lain, Allan Lichtman, seorang sejarawan yang telah secara akurat memprediksi hasil dari 9 dari 10 pemilihan presiden terakhir, menyatakan bahwa mengganti Biden di tengah jalan bisa menjadi bencana bagi Partai Demokrat. Menurut Lichtman,
tanpa kehadiran petahana dalam perlombaan, situasi ini dapat menciptakan keuntungan bagi partai lawan, serupa dengan kondisi yang menyebabkan kemenangan Donald Trump pada tahun 2016.
Lichtman menjelaskan bahwa sejarah menunjukkan partai yang memegang kekuasaan cenderung memenangkan pemilihan ketika mereka memiliki petahana yang mencalonkan diri. Menggantikan Biden dengan kandidat baru akan membuka kemungkinan
terjadinya pertarungan internal di dalam partai, yang bisa melemahkan posisi mereka dalam pemilihan. Situasi ini menciptakan tantangan besar bagi Partai Demokrat, yang harus segera memutuskan langkah terbaik
untuk menjaga peluang mereka tetap kuat dalam menghadapi pemilihan 2024.
Secara keseluruhan, keputusan Biden untuk mundur dari pemilihan presiden 2024 merupakan perkembangan yang signifikan dan menambah dinamika baru dalam peta politik Amerika Serikat. Partai Demokrat kini harus menghadapi tantangan untuk
menemukan kandidat yang bisa menyatukan partai dan menarik dukungan luas dari pemilih,
sambil mempertahankan kebijakan dan pencapaian yang telah mereka capai selama masa jabatan Biden.