Ratu Ghibah – Pada Selasa dini hari, 21 Mei 2024, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Malang, Jawa Timur. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi pada pukul 02:42 WIB dengan episenter di koordinat -9.28 LS dan 112.61 BT. Episenter gempa ini terletak sekitar 127 km tenggara Kabupaten Malang, pada kedalaman 10 km.
Dampak dan Respons Warga
Getaran gempa dirasakan oleh banyak warga di berbagai daerah sekitar Malang, termasuk Blitar, Kediri, dan Tulungagung. Di Blitar, seorang warga Desa Candirejo, Ika Nur Fitriani, melaporkan bahwa getaran terasa cukup kuat. Serupa, warga di Tulungagung dan Kediri juga merasakan guncangan yang sama. Melalui media sosial dan laporan berita lokal, banyak warga berbagi pengalaman mereka terkait guncangan gempa tersebut.
Tindakan dan Pemantauan Pihak Berwenang
Pemerintah Kabupaten Malang bersama BMKG terus melakukan pemantauan situasi untuk memastikan keamanan dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami, meskipun masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Timur, Syaiful Amin, mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan memantau informasi dari BMKG secara berkala.
Edukasi dan Kesiapsiagaan
Gempa ini menambah daftar panjang aktivitas seismik di wilayah Indonesia, yang memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan aktivitas tektonik tinggi di dunia. Letak geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik menjadikannya rawan terhadap gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Oleh karena itu, edukasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan gempa seperti Jawa Timur.
Kesimpulan
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 yang mengguncang Malang pada 21 Mei 2024, telah dirasakan di berbagai wilayah sekitarnya
tanpa menimbulkan tsunami. Meskipun demikian, warga diimbau untuk tetap waspada dan terus memantau informasi dari BMKG serta melakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan gempa susulan. Kesiapsiagaan dan edukasi mengenai bencana gempa bumi menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat di masa mendatang.