Washington, 14 Juli 2025 — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan pernyataan keras terhadap Rusia pada Senin waktu setempat, menuntut agar Presiden Vladimir Putin menghentikan agresi militernya di Ukraina dalam waktu 50 hari. Jika tuntutan itu diabaikan, Trump memperingatkan bahwa Washington akan memberlakukan serangkaian sanksi ekonomi baru yang disebutnya “sangat besar dan belum pernah diterapkan sebelumnya.”
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyatakan bahwa kesabarannya telah mencapai batas. Ia menegaskan bahwa Amerika tidak akan diam melihat konflik berkepanjangan yang telah berlangsung sejak invasi Rusia dimulai pada 2022.
“Saya sangat, sangat tidak senang dengan Presiden Putin. Kami telah menahan diri cukup lama. Waktu mereka untuk menarik pasukan dari Ukraina kini terbatas. Jika tidak, Rusia akan menghadapi sanksi ekonomi dalam skala yang belum pernah mereka alami sebelumnya,” ujar Trump di hadapan awak media.
Sinyal Tegas ke Moskow
Ultimatum ini menandai perubahan tajam dalam pendekatan Trump terhadap Moskow. Sebelumnya, pemerintahannya dianggap enggan mengambil sikap tegas terkait konflik Rusia-Ukraina. Namun kini, tekanan internasional dan situasi kemanusiaan yang terus memburuk tampaknya memaksa Gedung Putih untuk mengambil langkah lebih keras.
Trump juga menyebut bahwa ia telah berkomunikasi dengan para pemimpin negara G7 dan NATO, yang sebagian besar menyambut baik usulan tindakan tegas terhadap Rusia. Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan Uni Eropa dan sekutu lainnya akan ditingkatkan untuk memastikan sanksi yang dijatuhkan bersifat kolektif dan berdampak luas.
Ketegangan Semakin Meningkat
Pernyataan Trump muncul di tengah laporan terbaru dari Ukraina yang menunjukkan peningkatan eskalasi militer di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia. Pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia dilaporkan semakin intens, menimbulkan kekhawatiran akan lebih banyak korban sipil.
Sementara itu, Kremlin belum memberikan tanggapan resmi atas ultimatum Trump. Namun sejumlah analis memperkirakan bahwa Rusia akan menolak tekanan tersebut, terutama mengingat sikap keras Putin terhadap campur tangan asing.
Prospek Perdamaian di Ujung Tanduk
Upaya diplomatik untuk menghentikan perang sejauh ini gagal mencapai hasil signifikan. Dengan batas waktu 50 hari yang diberikan oleh Trump, banyak pihak mempertanyakan apakah Rusia akan mempertimbangkan jalan damai, atau justru bersikap semakin defensif.
Di sisi lain, para pengamat menyebut bahwa keputusan Trump ini bisa menjadi titik balik dalam konflik, dengan potensi membuka jalan bagi perundingan serius — atau justru memperkeruh situasi jika ancaman sanksi tidak dibarengi dengan diplomasi yang efektif.
SEO Title:
Donald Trump Ultimatum Rusia: Hentikan Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Sanksi Baru
Meta Description:
Presiden AS Donald Trump beri tenggat 50 hari kepada Rusia untuk akhiri perang Ukraina, atau hadapi sanksi ekonomi besar. Ketegangan geopolitik meningkat.
Keyword Utama:
Donald Trump ultimatum Rusia Ukraina