ratughibah – Ketegangan di kawasan Timur Tengah memasuki fase baru setelah Iran melancarkan serangan rudal ke wilayah Israel pada Minggu, 15 Juni 2025. Dampak dari serangan tersebut terasa di beberapa kota seperti Tamra dan Bat Yam, yang mengalami kerusakan parah serta korban jiwa.
Namun, pernyataan terbaru dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menambah dimensi politik internasional terhadap konflik ini. Pada Selasa pagi, 17 Juni 2025, Trump menegaskan bahwa hanya gencatan senjata saja tidak cukup untuk meredakan ketegangan.
Trump: “Akhiri Sepenuhnya Program Nuklir Iran”
Dalam konferensi pers singkat, Trump menyatakan bahwa ia menginginkan “akhir yang sesungguhnya” bagi masalah nuklir Iran. Bukan sekadar penghentian sementara aktivitas militer. Menurutnya, satu-satunya jalan keluar dari konflik berkepanjangan ini adalah Teheran harus sepenuhnya menghentikan seluruh program pengayaan uranium dan senjata nuklir.
“Selama Iran masih memiliki fasilitas pengayaan, perdamaian sejati tidak akan pernah terwujud,” ujar Trump dengan nada tegas.
Pernyataan ini mengacu pada meningkatnya kekhawatiran internasional terkait potensi senjata nuklir yang dimiliki Iran, yang menurut sebagian pengamat bisa memperburuk konflik jika tidak dikendalikan.
Bukan Sekadar Gencatan Senjata
Trump juga menekankan bahwa ia tidak hanya mendorong adanya gencatan senjata antara Iran dan Israel. Tetapi lebih jauh lagi menginginkan penyelesaian permanen. Dalam lima hari terakhir, konflik ini telah menyebabkan lebih dari dua lusin warga Israel meninggal dunia dan ratusan warga Iran menjadi korban akibat serangan udara dan rudal.
“Setiap hari yang terlewat tanpa tindakan berarti lebih banyak nyawa melayang. Ini bukan hanya masalah regional, tapi masalah global,” tambahnya.
Respons Dunia Internasional
Pernyataan Trump memicu berbagai tanggapan. Sebagian negara menyambut baik tekanan terhadap Iran, namun pihak lain menilai bahwa retorika Trump bisa memperkeruh suasana. Beberapa analis politik menyebutkan bahwa Trump mungkin tengah mencoba membangun kembali citra internasionalnya menjelang pemilu AS berikutnya, dengan mengambil posisi tegas terhadap Iran.
Di sisi lain, Irann menyebut pernyataan Trump sebagai provokasi yang tidak berdasar. Dan tetap bersikeras bahwa program nuklir mereka bertujuan damai untuk kebutuhan energi domestik.
Harapan untuk Jalan Damai
Dengan meningkatnya tekanan dari pihak internasional dan konflik di lapangan yang semakin memanas, harapan akan solusi damai kembali menjadi sorotan. Beberapa negara seperti Swiss dan Qatar dikabarkan siap menjadi mediator netral dalam upaya dialog antara Iran dan Israel, meski belum ada konfirmasi resmi dari kedua pihak.
Kesimpulan
Pernyataan Donald Trump menjadi sorotan penting dalam babak terbaru konflik Iran-Israel. Seruan untuk mengakhiri program nuklir Iran secara total menandai pendekatan keras yang mungkin akan mempengaruhi arah diplomasi internasional dalam beberapa pekan ke depan.
Di tengah penderitaan warga sipil dan kehancuran akibat serangan rudal, dunia menantikan keputusan berani yang bisa membuka jalan damai sebelum konflik berkembang lebih luas.