ratughibah – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pihaknya siap merespons permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk kembali menurunkan biaya ibadah haji. Dalam kunjungannya ke Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (4/5/2025) untuk meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah, Nasaruddin menegaskan bahwa pemerintah serius dalam mencari solusi agar masyarakat Indonesia bisa menunaikan ibadah haji dengan biaya yang lebih ringan.
Menurutnya. keinginan Presiden Prabowo mencerminkan kepedulian terhadap umat Islam dan kondisi ekonomi rakyat. Karenanya. Kementerian Agama akan terus mengupayakan penyesuaian dan efisiensi dalam setiap aspek penyelenggaraan haji.
Mengapa Biaya Haji Masih Tinggi?
Meskipun ada penurunan biaya tahun ini, Nasaruddin menjelaskan bahwa masih banyak tantangan yang membuat biaya haji belum bisa ditekan secara signifikan. Salah satu penyebab utamanya adalah durasi masa tinggal jemaah asal Indonesia di Arab Saudi yang lebih panjang dibanding negara lain. bahkan bisa mencapai 40 hari.
Selain itu. kebutuhan logistik jemaah dalam skala besar—termasuk akomodasi. Konsumsi. Transportasi lokal. Dan pelayanan kesehatan—juga membutuhkan biaya besar. Tingginya permintaan terhadap hotel dan layanan selama musim haji turut memengaruhi harga yang harus dibayar oleh pemerintah.
Penurunan Rp4 Juta Sudah Direalisasikan
Meskipun belum mencapai target ideal, Menag menyampaikan bahwa biaya haji tahun 2025 sudah mengalami penurunan sekitar Rp4 juta per jemaah dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi berkat berbagai upaya negosiasi ulang dengan penyedia layanan di Arab Saudi dan efisiensi internal yang dilakukan oleh Kementerian Agama.
Namun. Nasaruddin menegaskan bahwa penurunan ini bukan akhir dari perjuangan. Pemerintah akan terus bekerja keras agar ke depannya biaya ibadah haji bisa semakin terjangkau. Tanpa mengurangi kualitas layanan yang diterima oleh jemaah.
Langkah Strategis: Negosiasi Ulang Komponen Biaya
Guna mendukung rencana penurunan biaya lebih lanjut. Kementerian Agama akan memfokuskan upaya pada negosiasi ulang beberapa komponen utama. Di antaranya adalah tarif hotel tempat jemaah menginap, biaya transportasi selama di Tanah Suci. Serta tiket penerbangan dari dan ke Indonesia.
Tidak hanya itu, pemerintah juga tengah mengevaluasi skema pembiayaan haji dan menyiapkan sistem yang lebih transparan dan akuntabel agar tidak terjadi pemborosan anggaran.
Komitmen Teruskan Evaluasi dan Perbaikan
Menag Nasaruddin memastikan bahwa pihaknya terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat. Termasuk para tokoh agama dan DPR. Kementerian Agama juga akan terus melakukan audit dan evaluasi atas pelaksanaan haji sebelumnya agar kebijakan yang diambil ke depan bisa lebih tepat sasaran dan efisien.
Penutup: Harapan Pemerintah dan Dukungan Umat
Dengan komitmen kuat dari Presiden dan jajaran kementerian, harapan untuk mewujudkan ibadah haji yang lebih murah. Transparan, dan berkualitas semakin terbuka lebar. Nasaruddin berharap masyarakat dapat memahami proses penyesuaian ini dan mendukung langkah-langkah pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan umat.