ratughibah – Polisi berhasil menangkap seorang joki atau pemandu jalur alternatif yang terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) di kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat. Joki itu meminta tarif sebesar Rp 850.000 kepada rombongan wisatawan yang hendak menghindari kemacetan menuju Puncak. Penangkapan dilakukan di area SPBU Tugu, wilayah Cisarua, pada Sabtu (21/12/2024).
Kronologi Penangkapan
Kapolsek Megamendung, AKP Dedi Hermawan, mengungkapkan bahwa kejadian yang terekam dalam video sebenarnya terjadi pada Kamis (19/12/2024). Polisi bertindak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh praktik tersebut. Dalam video yang viral, terlihat joki tersebut menawarkan jalur alternatif kepada wisatawan dengan imbalan biaya tinggi. Setelah video menyebar luas di media sosial, aparat langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku.
Praktik Pungli di Kawasan Wisata
Praktik pungli oleh joki jalur alternatif bukanlah hal baru di kawasan Puncak, terutama saat musim liburan ketika arus wisatawan meningkat tajam. Jalur alternatif sering kali dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menghindari kemacetan panjang yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Namun, keberadaan joki yang memanfaatkan situasi ini dengan mematok tarif tidak wajar meresahkan banyak pihak. Selain merugikan wisatawan, praktik ini juga mencoreng citra kawasan Puncak sebagai destinasi wisata yang seharusnya memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Tindakan Polisi untuk Memberantas Pungli
Kapolsek Megamendung menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi praktik pungli di kawasan wisata. Penangkapan ini menjadi salah satu langkah serius aparat untuk memberantas perilaku serupa. Polisi juga terus memantau lokasi-lokasi yang sering dijadikan titik operasi joki dan melakukan patroli secara rutin. Selain itu, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk melaporkan kejadian pungli agar pihak berwajib dapat mengambil tindakan tegas.
Dampak pada Wisatawan dan Kawasan Puncak
Kawasan Puncak merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Barat yang sering dipadati pengunjung, terutama pada akhir pekan dan musim liburan. Praktik pungli seperti ini tidak hanya merugikan wisatawan secara finansial, tetapi juga menciptakan ketidaknyamanan dan rasa ketidakadilan. Wisatawan berharap kawasan Puncak dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman tanpa adanya eksploitasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Harapan untuk Kawasan Wisata yang Lebih Baik
Dengan adanya tindakan tegas dari polisi, diharapkan praktik pungli oleh joki jalur alternatif dapat ditekan secara signifikan. Perlu adanya kerja sama antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan wisata yang bersih dari praktik ilegal. Pengawasan yang lebih ketat serta edukasi kepada wisatawan juga diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk menjaga integritas kawasan wisata sebagai tempat yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. Polisi berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku yang merugikan wisatawan dan mencoreng nama baik destinasi wisata.