ratughibah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, resmi memberikan pengampunan kepada putranya, Hunter Bideen, atas kasus kepemilikan senjata api ilegal dan pelanggaran pajak federal. Keputusan ini diumumkan pada Minggu (1/12/2024) melalui pernyataan resmi yang dirilis Gedung Putih.
Dalam pernyataannya, Bideen menegaskan bahwa sejak awal masa jabatannya, ia berkomitmen untuk tidak mencampuri proses hukum yang dilakukan Departemen Kehakiman,
meskipun ia merasa putranya diperlakukan secara tidak adil. “Hari ini, saya menandatangani pengampunan untuk putra saya, Hunter. Sejak saya menjabat, saya telah berjanji untuk tidak mencampuri keputusan Departemen Kehakiman,
dan saya menepati janji itu meskipun menyaksikan putra saya dituntut secara selektif dan tidak adil,” ujar Biden, seperti dilansir dari Reuters.
Hunter Biden: Target Serangan Politik
Hunter Biden, yang dikenal sebagai mantan pencandu narkoba yang kini telah 5,5 tahun menjalani pemulihan, kerap menjadi sasaran kritik dari Partai Republik. Serangan politik terhadap dirinya semakin intensif menjelang akhir masa jabatan Joe Biden, terutama dari Presiden terpilih Donald Trump dan sekutunya.
Biden mengungkapkan bahwa tekanan politik terhadap Hunter tak hanya ditujukan kepada putranya, tetapi juga sebagai upaya untuk merusak dirinya secara pribadi dan politik. “Ada upaya untuk menghancurkan Hunter—yang sudah 5,5 tahun sadar, bahkan dalam menghadapi serangan yang tak henti-hentinya dan penuntutan selektif. Sudah cukup,” tegasnya.
Penolakan Sebelumnya dari Gedung Putih
Sebelum pengampunan ini diberikan, Gedung Putih berulang kali menegaskan bahwa Joe Bideen
tidak akan menggunakan kekuasaan presiden untuk memberikan pengampunan atau meringankan hukuman putranya. Namun, situasi yang semakin memanas dan tekanan politik yang terus meningkat tampaknya menjadi pertimbangan dalam keputusan ini.
Liburan Keluarga di Tengah Kontroversi
Meski berada di tengah pusaran kontroversi, Joe Bideen tetap meluangkan waktu untuk bersama keluarga. Presiden, bersama istrinya Jill Bideen dan keluarga besar mereka, termasuk Hunter, menghabiskan liburan Thanksgiving di Nantucket, Massachusetts. Setelah menyelesaikan liburan, mereka kembali ke Washington pada Sabtu malam (30/11/2024), sehari sebelum keputusan pengampunan diumumkan.
Pengampunan ini diperkirakan akan memicu reaksi keras dari Partai Republik
dan memperpanjang perdebatan politik terkait dugaan campur tangan pribadi Presiden dalam sistem hukum negara. Namun, bagi Biden, keputusan ini merupakan langkah penting untuk melindungi keluarganya dari serangan politik yang menurutnya telah berlangsung terlalu lama.