Sebanyak 30 personel polisi dari Polda Sumatera Barat sedang diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) terkait kematian tragis seorang pelajar berinisial AM (13). AM diduga tewas saat berusaha melakukan aksi tawuran, yang telah memicu perhatian dan keprihatinan masyarakat luas.
Kronologi Kejadian: Tawuran Pelajar yang Berujung Maut
Kematian AM terjadi di tengah upaya pihak kepolisian untuk mencegah aksi tawuran di kalangan pelajar. Tawuran yang melibatkan AM dan beberapa rekannya diduga terjadi di salah satu wilayah di Sumatera Barat. Insiden ini berujung pada tragedi yang membuat Divisi Propam Polda Sumatera Barat turun tangan untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Pemeriksaan 30 Personel Polisi
Propam Polda Sumatera Barat langsung merespons dengan memeriksa 30 personel polisi yang diduga terlibat atau memiliki informasi penting terkait insiden tersebut. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya transparansi dan akuntabilitas kepolisian dalam menangani kasus yang sensitif seperti ini. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap fakta sebenarnya dan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh aparat.
Komitmen Kepolisian untuk Transparansi
Kepolisian Daerah Sumatera Barat menegaskan komitmennya untuk menangani kasus ini dengan transparansi dan integritas. Kepala Divisi Propam, dalam pernyataannya, menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas jika ditemukan adanya pelanggaran disiplin atau prosedur oleh anggota polisi.
“Kami sedang melakukan investigasi mendalam untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian,” ujar Kepala Divisi Propam.
Reaksi Masyarakat dan Keluarga Korban
Kematian AM telah memicu reaksi keras dari masyarakat dan keluarga korban. Mereka menuntut keadilan dan transparansi penuh dalam penanganan kasus ini. Keluarga AM, dalam beberapa kesempatan, menyampaikan rasa duka yang mendalam dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Langkah Selanjutnya
Proses investigasi oleh Divisi Propam Polda Sumatera Barat masih terus berlangsung. Hasil pemeriksaan terhadap 30 personel polisi akan menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk potensi penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti bersalah.
Kematian tragis AM di usia yang sangat muda menjadi pengingat akan pentingnya peran semua pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan aparat keamanan, dalam mencegah terjadinya tawuran di kalangan pelajar. Upaya edukasi dan pendekatan preventif perlu ditingkatkan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Kesimpulan
Kasus ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam mengatasi kekerasan di kalangan pelajar. Keterlibatan dan pemeriksaan 30 personel polisi oleh Divisi Propam Polda Sumatera Barat menunjukkan langkah serius untuk memastikan keadilan dan integritas dalam penegakan hukum. Masyarakat menanti hasil investigasi ini dengan harapan bahwa kebenaran akan terungkap dan keadilan akan ditegakkan.